kukira aku sudah berhasil menghilangkannya. dari dalam otakku, dari dalam pikiranku, dari dalam hatiku. kukira dengan adanya dia yang lain ini dalam hatiku, aku berhasil mendepaknya keluar. tapi ternyata aku salah sama sekali. aku tetap tidak bisa menghapusnya, mengusirnya, menghilangkannya, melupakannya. entah ini kutukan. entah ini cinta.entah ini kebodohan.
ya, mungkin ini kebodohanku yang kesekian.
ngapain sih kamu masih mikirin dia?! jelas2 dia yang nyakitin kamu! bukan kamu yang nyakitin dia! ngapain lagi sih kamu nangis buat dia?! nggak guna! kenapa nggak cari orang lain aja sih?! kamu pasti bisa!
kenapa? aku juga nggak tahu. sejak setaun lalu, hal itu yang terus menggangguku. aku tidak tahu cara penyelesaiannya. tapi aku punya teori. aku tidak pernah bisa melupakannya karena aku sendiri tidak pernah mau melupakan.
salah kalau aku begitu?
aku memang tidak mau. karena semua memori tentangnya, adalah indah. bahkan saat tersakit sekalipun.
cukup.
aku tidak mau lagi.
1 tahun sudahlah lebih dari cukup.
sudah cukup malam2 yang kulewati dengan menangis. aku tidak mau lagi. benar2 tidak mau. capek.
tapi bagaimana caranya?
dia masih ada. disana. di sudut ruangan. terselip. kukira aku sudah membuangnya. tapi tidak. dan lagi, hatiku sakit mengingatnya, aku menangis mengingatnya.
ya, mungkin ini kebodohanku yang kesekian.
ngapain sih kamu masih mikirin dia?! jelas2 dia yang nyakitin kamu! bukan kamu yang nyakitin dia! ngapain lagi sih kamu nangis buat dia?! nggak guna! kenapa nggak cari orang lain aja sih?! kamu pasti bisa!
kenapa? aku juga nggak tahu. sejak setaun lalu, hal itu yang terus menggangguku. aku tidak tahu cara penyelesaiannya. tapi aku punya teori. aku tidak pernah bisa melupakannya karena aku sendiri tidak pernah mau melupakan.
salah kalau aku begitu?
aku memang tidak mau. karena semua memori tentangnya, adalah indah. bahkan saat tersakit sekalipun.
cukup.
aku tidak mau lagi.
1 tahun sudahlah lebih dari cukup.
sudah cukup malam2 yang kulewati dengan menangis. aku tidak mau lagi. benar2 tidak mau. capek.
tapi bagaimana caranya?
dia masih ada. disana. di sudut ruangan. terselip. kukira aku sudah membuangnya. tapi tidak. dan lagi, hatiku sakit mengingatnya, aku menangis mengingatnya.