Kenapa
Setelah sekian lama, 3 tahun, aku masih punya keinginan itu ?
Kenapa
Bahkan aku sendiri merasa menjadi orang terjahat sedunia ?
Kenapa
Aku mengklasifikasikannya sebagai kebutuhanku ?
.
.
.
.
Meskipun bukan kebutuhanku yang mendasar, aku terganggu. Kenapa, sesudah selama ini, sesudah aku melibatkan banyak orang lain dalam kehidupanku, sebanyak ini, hatiku, pikiranku, dan semuanya hanya akan, tetap, selalu kembali kepada dia.
Aku benci akan diriku sendiri.
Aku merasa menjadi orang terjahat sedunia. Menyakiti orang lain, bukankah itu tak termaafkan? Bagaimana caranya aku meminta maaf kepada orang yang kusakiti hatinya itu? Apapun yang kulakukan, apapun, kupikir, dia tak akan pernah memaafkanku. Aku tahu, aku sadar.
Aku masih merasa punya kebutuhan untuk bertemu dia, melihatnya, di lapangan, bahkan membayangkannya. "Kebutuhan". Aku bahkan benci harus menggunakan kata itu. Benar itu kebutuhan? Aku nggak tahu. Mungkin hanya sebuah ketidak-mampuan ku untuk melepaskan diriku dari masa lalu. Sekali lagi, aku benci diriku sendiri.
Padahal aku sendiri tahu dan sadar bahwa setelah hal diatas terjadi, lalu apa? Tidak akan terjadi apa-apa. It's not like he'll be remembered me, or he'll talk to me, or anything my brain has pictured. It's not like that. I've known that. Since a long time ago. But stil...
Aku seperti tidak bisa lepas dari belenggu emosiku sendiri. Aku ingin lepas, ingin. Tapi aku yang terlalu lemah.
Maafkan aku, orang terjahat sedunia.