Aku Hanya Butuh Merasa Spesial
Monday, May 10, 2010
You really don't get it, do you?
Sampe kapan kamu mau ngerti kalo bukan salah kirim-nya yang aku permasalahkan.
Bukan juga aku merasa kamu lebih perhatian ke dia, dibanding aku.
Bukan juga aku nggak tau kalo kamu sayang sama aku.
Aku juga tidak menolak percaya sama kamu.
Tapi poin dalam masalahku disini:
- Ada orang yang kamu perhatikan selain aku. Dan aku tau seberapa intim kalian. Aku tau kamu masih lebih perhatian ke aku, tapi inti disini bukanlah 'perbandingan jumlah' tetapi 'ada orang selain aku'
- Aku tau kalian teman. Tapi taukah kamu kalau DULU, dia juga ber'teman' dengan banyak wanita. Dan semua wanita itu juga dia akui padaku, 'teman'.
- Aku benci 2 poin di atas.
Sejak awal aku mulai mengenal kamu lebih dalam, aku bahkan sudah merasa kalah. Ekspetasi mu, semua gagal kuwujudkan dan dibandingkan dengan gadis masa lalumu, aku ini se-per berapa nya. Nol koma nol nol nol nol sekian. Aku mati2an menjadi perempuan yang pantas buat kamu. Tapi sepertinya gagal.
Teman2 wanitamu, kamu sudah memperkenalkan aku dengan duniamu itu beberapa bulan lalu. Kamu bilang itulah dirimu dan, voila! oke, aku terima meski dengan sangat berat hati. But it seems getting worse these days. Sepertinya semua nya memburuk. Out of control.
Pernah kamu berpikir kenapa kamu sampe berkali2 salah kirim sms yang harusnya buat dia kekirim ke aku? Karena kamu sudah nggak bisa membedakan lagi mana aku mana temanmu. Kamu sudah nggak bisa lagi memposisikanku di posisiku dan memposisikan dia di posisinya. Kamu sudah mencampuradukkan. Aku udah nggak ada bedanya. Prioritasmu sudah kacau balau.
Well, kalau mungkin teori ku di atas ini salah, ada jawaban untuk kebingunganmu : Aku perlu merasa spesial untuk bisa lanjutin ini sama kamu.
Aku nggak pernah bilang, memang, tentang bagaimana aku merasa rendah diri ini. Tapi, toh kamu nggak akan bisa ngerti. If it so then, I'll back to my solution. Just do whatever you want. I promise I'll never say anything no more.
0 comments