Kebobrokan Edukasi Indonesia
Wednesday, December 15, 2010
Sudah lama aku tau kalo banyak sistem di Indonesia itu yang bobrok. Bahkan sistem paling krusial di kehidupan negara itu, sistem pendidikan. Yah, sudah berita lama sih kalau sistem ini, seperti sistem-sistem lain di Indonesia, sama jeleknya. Apalagi, instansi milik pemerintah, uh, nggak karuan deh ngawurnya.
Tapi, baru kali ini saya benar2 menyaksikan serta mengalaminya, langsung, di sekolah saya sendiri.
Ternyata, guru2 yang mengandalkan titel 'pegawai negeri sipil' ini, tidak punya kualitas yang, gimana ya, lebih baik dari mereka yang tanpa titel. Justru kebanyakan, mereka2 yang bertitel ini malah tidak tahu bagaimana caranya mendidik dengan benar, berkomunikasi dengan anak didiknya, menyentuh anak2 didiknya, dari hatinya. Mungkin mereka tidak mau berpusing ria untuk melakukan tetek bengek seperti itu. Toh, mereka akan mendapat gaji tetap yang jumlahnya tak sedikit, belum tambahan2 nya. No offense, here, though.
Kejadian ini saya alami di pekan remidi UAS semester ganjil di tahun terakhir saya SMA ini. Teman saya mencari nilai ulangan kimia kelas saya di ruang guru, begitu kembali, dia bercerita. Waktu di ruang guru tadi, di bagian meja guru2 kimia (guru dengan 1 mapel yang sama dijadikan satu kelompok meja), kebetulan ada guru kimia saya waktu kelas 1 dulu, tiba guru itu membandingkan kelas saya yang, banyak yang remidi, dengan kelas tetangga saya yang, sedikit remidi.
Dari situ saya menjadi....ehm, sakit hati.
Maksud saya, bukankah guru tidak harus bersikap seperti itu? Membanding-bandingkan? Bukankah itu sama saja seperti membanding2kan anak?
Andaikata kelasku ini memang yang paling jelek, paling bodoh, tetap seorang guru nggak pantas berlaku seperti itu, ya kan? Yang bikin lebih menyebalkan lagi, mereka bisa bilang kalo kelasku nggak kondusif buat belajar, (maaf kalo kurang sopan), tau apa mereka soal kelasku. Demi Tuhan, aku sudah sekelas sama teman2ku ini 3 tahun, sedangkan mereka? 1 tahun aja kadang bolong2. Jadi, tahu apa mereka tentang kelasku?
Yah, saya bisa berkata seperti ini karena saya sudah mengalami 2 sistem yang berbeda, sistem milik swasta, dan milik pemerintah. Saat dulu saya bersekolah di swasta, saya nggak pernah menemui kejadian seperti ini, guru dengan moral seperti ini. Mereka tahu bagaimana menyentuh anak2 didiknya.
Well, disini saya hanya menuangkan kekesalan dan unek2 saya selama 3 tahun ini. No offense. Maaf kalo kurang berkenan.
1 comments
I agree with you je.
ReplyDeleteaku juga pernah sekolah di swasta . beda banget.