Life Lessons

Thursday, September 01, 2011

Hello, bloggies.

Akhir-akhir ini lagi nggak ada ide sama sekali buat update blog, atau kata anak gaul jaman sekarang, buntu. Iya, gue buntu, sebuntu hidup gue #apasih. Yak, cukup dengan gue-gue-annya, nanti dikatain sok jakarta

Ya inilah saya, Jeconia, 17 tahun 11 bulan, sudah mahasiswi, dan akhir-akhir ini merasakan kebuntuan hidup yang tiada tara. 
Mau gini, bosan, mau gitu, bosan juga, pada akhirnya, lagi-lagi nggak tau mau ngapain. KYY pol, kalau teman-teman saya bilang. Kaya Yok Yok o. Kaya Yes Yes o. Kaya udah paling top --' Padahal bisa dibilang, saya nyampe separuh baya aja belum, kok mau ngomongin soal hidup, mau ngomong soal kekosongan hidup. Saya menjalankan separuhnya saja belum!

Tapi jangan kira saya polos kaya kertas baru jadi. I am not that naive either. 17 tahun menjalani hidup cukup memberi saya banyak pelajaran tentang hidup, pelajaran tentang manusia.
Sedikit banyak saya mulai mengerti bagaimana seharusnya seorang manusia menjalani hidup supaya selaras dengan manusia lain di sekitarnya. Iri dengki, kemunafikan, jangan sampai kau tumbuhkan itu dalam hatimu. Sikap pasrah, legowo, nerimo, bersyukur setiap saat, memaafkan adalah yang harus kamu pastikan menghiasi hatimu selalu. 
SUSAH?
Siapa bilang gampang? Saya nggak bilang itu gampang kok. Disini saya hanya bermaksud mengulas beberapa yang "saya pikir" sudah saya pelajari. Kenapa "saya pikir"? Karena saya pikir saya sudah bisa dewasa, sudah bisa bertindak seperti yang saya tulis di atas. Nyatanya? Ya gini ini. Saya tetap Jeconia yang dulu, yang masih gampang meledak-ledak emosinya, yang masih suka menyalahkan keadaan, yang kadang bersikap anak-anak, yang tidak berpikir panjang, yang masih suka iri, yang masih suka badmood, yang belum bisa memaafkan semua orang.......

Saya berusaha tersenyum setiap saat, dengan percaya bahwa dengan tersenyum, keadaan terburuk pun akan ada sesuatu yang baik nanti. Saya berusaha melihat sisi positif dari segala sesuatu, supaya saya tidak judge something by its cover. Saya berusaha mengerti setiap karakter dari lawan bicara saya, supaya saya bisa mengakrabkan diri. Saya.selalu.berusaha........
Kadang adakalanya saya tidak merasa cukup punya semangat untuk being all friendly like that. But that's me trying to be a better person. Ini saya, yang sedang berusaha semampu saya. 

Thanks for the high-school-hood. That's the time I got most of my life lessons. Fifteen, Sixteen, Seventeen. You knew the pain of heartbreak and learned how to heal it. You knew the pain of being ditched and learned how to ditch. Your parents split up then you learned how important family is. Kamu mengenal, dan kamu belajar. Belajar untuk menjadi manusia yang lebih baik.

You Might Also Like

0 comments

Popular Posts

Like us on Facebook