Kamu Maaf, Aku Tidak Peduli

Friday, September 02, 2011

Kemarin, tanggal 31 Agustus 2011, semua orang tau kalau itu Hari Raya Idul Fitri 1432 H. Happy Ied Mubarak ya teman-teman, maaf telat :). 
Nggak ada yang salah kalau saja anak itu tidak melakukan apa-apa.

Mantan, oh mantan.
Makhluk satu ini memang cukup bikin pusing. Apalagi kalau masih kecil dan cukup labil, bikin pusingnya berkali-kali lipat. Apasih yang membuatnya berpikir dia harus melakukan apa-apa? PERASAAN BERSALAH? DIA INGIN MOVE ON? Ck. GO TO HELL. Okay, calm. 

Jadi, dia berpikir, dengan dia sms minta maaf di Hari Raya Idul Fitri, dengan gampang bisa dimaafin. Lha iya kalau orangnya ngerayain, kalau nggak? Nggak dimaafin dong. UPS. Hmmmmh, bukan gitu sih maksud saya. Maksudnya adalah, KEMANA SAJA DIA BELAKANGAN. Kemana saja dia selama 6 bulan belakangan nggak bilang apa-apa kecuali menyalahkan saya di belakang saya terus-menerus, setelah dengan berbagai cara saya berusaha meminta maaf tepat setelah urusan saya dan dia berakhir? Kemana saja dia yang tidak introspeksi diri dan hanya menyalahkan orang lain? Kemana saja?

Apalagi smsnya yang terakhir,
ya uda kalo ga di maafin. aku move on yaa. meski agak maksa. aku ga bisa hidup terbayang km terus. km jg seneng an klo aku ga ganggu km dgn twitku yang nyangkutkan kamu. maaf yaa.
Anda keracunan sesuatu? TOLONG. Move on move on aja nggak perlu ijin saya juga kali, nggak perlu pamer gitu juga kali. Jadi ingat kata teman saya, Move on ae atek ijin barang -- move on dewe lak mari to, idiot pancen. (Move on saja pake ijin segalaa -- move on sendiri kan beres, idiot memang). Itu teman saya yang bilang, apalagi saya.
Saya memang tidak membalas sms anda sejak awal. Anda tahu apa? Punya keinginan untuk membalas sms anda saja tidak ada. Bukan karena tidak memaafkan tetapi karena saya rasa saya sudah tidak punya urusan apapun lagi dengan anda.

Ibarat buku, anda adalah  buku-buku SMA saya yang sudah saya masukkan dalam kardus-kardus.

You Might Also Like

0 comments

Popular Posts

Like us on Facebook